Kamis, 01 Mei 2014

Tujuan Memahami Kerangka Konseptual

Tujuan Memahami Kerangka Konseptual Kerangka Konseptual membantu peneliti dalam penentuan tujuan dan arah penelitiannya dan dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna pembentukan hipotesis-hipotesisnya (Melly G. Tan dalam Koemtjaraningrat, 1991, 21)

Dalam kerangka pemikiran, peneliti harus menguraikan konsep atau variabel-variabel penelitian secara lebih rinci. Dia tidak hanya mendefinisikan variabel-variabel, tetapi juga menjelaskan keterkaitan di antara variabel-variabel. Dalam menguraikan kerangka pikir, peneliti tidak sekedar memfokuskan pada variabel-variabel penelitiannya saja tetapi juga harus menghubungkan konsep penelitian dalam kerangka yang lebih luas lagi.

Misalnya jika peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara kepuasan pelanggan dan loyalitas nasabah, kepuasan terhadap kepercayaan nasabah, kepuasan terhadap komitmen pelanggan, kepuasan terhadap loyalitas yang dimediasi oleh kepercayaan dan komitman, maka  peneliti menguraikan apa itu Kepuasan, kepercayaan, komitmen dan loyalitas  bagaimana pengaruh antar masing-masing variabel  antara keempat variabel itu, lalu bagaimana keterkaitan dan pengaruh antar variabel tersebut.

Model kerangka pemikiran bisa sama dengan model penelitian, tetapi juga bisa berbeda. Model penelitian cenderung lebih memusatkan pada variabel- variabel penelitian yang memang benar-benar akan diteliti, sedangkan model kerangka pemikiran lebih luas lagi. Misalnya, Model : K=f(m,k) - Kinerja adalah fungsi dari motivasi dan kemampuan, tetapi penelitian hanya ingin mengetahui hubungan antara motivasi dengan kinerja. Dengan demikian dalam model kerangka pemikiran ada tiga variabel, sedangkan di model penelitian hanya ada dua variabel (Hasan Mustafa, 1997).

Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual  adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Teori ini secara logis mencermati dokumentasi-dokumentasi dari riset-riset sebelumnya yang terdapat pada suatu area masalah yang sama secara umum. Membangun kerangka konseptual akan dapat membantu kita dalam mengendalikan maupun menguji suatu hubungan, serta meningkatkan pengetahuan atau pengertian kita terhadap suatu fenomena yang diamati. Dari kerangka konseptual hipotesis dapat dibangun untuk melihat apakah formula dari teori tersebut valid atau tidak (Mudrajad Kuncoro, PhD, 2003, 37).

Kerangka teoritis adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, hal ini merupakan jaringan hubungan antarvariabel yang secara logis diterangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survey literatur (Mudrajad Kuncoro, PhD, 2003, 44).
Kerangka teoritis dibuat berupa skema sederhana yang menggambarkan secara singkat proses pemecahan masalah yang dikemukakan dalam penelitian. skema sederhana yang dibuat kemudian dijelaskan secukupnya mengenai mekanisme kerja faktor-faktor yang timbul. (Cholid Narbuko, H. Abu Achmadi, 2004, 140).

Kerangka konseptual adalah kerangka teori yang diperoleh dari penelaahan studi kepustakaan yang manfaatnya dapat dipergunakan untuk memudahkan dalam memahami hipotesis yang diajukan. Kerangka konseptual berisi pengaruh, hubungan antar variabel atau perbedaan (Prof. Dr. H. Sarmanu, M.S., 2004, 6).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar