Rabu, 31 Desember 2014

Konsep Skala Pengukuran

Konsep Skala Pengukuran Skala Pengukuran adalah pemberian nilai/angka dengan aturan tertentu pada atribut suatu elemen. Misalnya anton memiliki berat badan 60 kg, berat badan merupakan suatu atribut dari elemen anton, diberi nilai 60kg. dengan menggunakan skala likert 5 butir, dimana 5 = sangat puas, 4 = puas, 3 = netral, 2 = tidak puas dan 1 = sangat tidak puas, Supranto (2010:1). Analisis data melibatkan identifikasi dan pengukuran variasi dalam satu set variabel, baik antara variabel dependen dan satu atau lebih variabel independen. Imam Ghosali (2006:6) metode statistik untuk satu variabel terikat dan satu variabel bebas sering disebut metode univariat (univariat analisys), sedangkan metode statistik untuk satu set data dengan lebih dari satu variabel terikat disebut dengan multivariat analisis (metode multivariat) Kata kuncinya di sini adalah pengukuran dilakukan karena peneliti tidak dapat mengidentifikasi variasi kecuali dapat diukur. Pengukuran merupakan instrumen dalam pemilihan metode multivariat analisis yang sesuai. Data dapat diklasifikasikan dalam dua kategori nonmetric (kualitatif) dan metrik (kuantitatif) yang didasarkan pada jenis atribut atau karakteristik yang mereka wakili.
Peneliti harus menentukan jenis pengukuran nonmetric atau metrik untuk setiap variabel. Untuk komputer, nilai adalah angka saja. Sebagaimana akan kita lihat pada bagian berikut, mendefinisikan data sebagai baik metrik atau nonmetric memiliki dampak besar pada apa data dapat mewakili dan bagaimana dapat dianalisis.

1.1 Skala Pengukuran Nonmetric

Skala Pengukuran
Data Nonmetric menggambarkan perbedaan jenis atau pun oleh yang menunjukkan ada atau tidak adanya karakteristik atau properti. Properti ini diskrit dalam bahwa dengan memiliki fitur tertentu, semua fitur lain dikecualikan, misalnya, jika seseorang pria, dia tidak bisa menjadi perempuan. Sebuah "jumlah" gender tidak mungkin, hanya negara sebagai lelaki atau perempuan. Pengukuran Nonmetric dapat dibuat dengan baik nominal atau skala ordinal. Menurut Stevens (1946) bahwa skala pengukukuran dikeolompokkan menjadi 4 (empat) yaitu skala nominal, ordinal, interval dan rasio

a. Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala yang merupakan kategori atau kelompok dari suatu subyek. Misal, variabel jenis kelamin responden dikelompokkan menjadi dua, L/P,masing-masing diberi kode 1 dan angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai instrinsik dan tidak memiliki arti apa pun. Lambang-lambang tersebut tidak memiliki sifat sebagaimana bilangan pada umumnya, sehingga pada variabel dengan skala nominal tidak dapat diterapkan operasi matematika standar: pengurangan, penjumlahan, perkalian, dll. Uji statistik yang sesuai dengan skala nominal adalah uji yang mendasarkan pada jumlah seperti modus dan distribusi frekuensi.

b. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah berikutnya "lebih tinggi" tingkat presisi pengukuran. Dalam kasus skala ordinal, variabel dapat dipesan atau peringkat dalam kaitannya dengan jumlah atribut yang dimiliki. Setiap subjek atau objek dapat dibandingkan dengan yang lain dalam hal" lebih besar dari" atau "kurang dari" hubungan. Angka-angka digunakan dalam skala ordinal, bagaimana pun, adalah benar-benar non quantitative karena mereka menunjukkan hanya posisi relatif dalam seridi pesan. Skala ordinal tidak memberikan ukuran dari jumlah yang sebenarnya atau besarnya secara absolut,hanya urutan nilai. Peneliti tahu urutan, tetapi bukan jumlah perbedaan antara nilai-nilai.

1.2. Skala Pengukuran Metric

Berbeda dengan data yang nonmetric, data metrik yang digunakan ketika subjek berbeda dalam jumlah atau derajat pada atribut tertentu. Variabel metrik diukur mencerminkan jumlah relatif atau derajat dan sesuai untuk atribut yang melibatkan jumlah atau besarnya, seperti tingkat kepuasan atau komitmen untuk pekerjaan. Dua skala pengukuran metrik adalah skala interval dan skala rasio.

a. Skala Interval
Skala pengukuran mempunyai sifat seperti skala ordinal (memiliki urutan tertentu), ditambah satu sifat khas, yaitu adanya satuan skala (scale unit).Artinya, perbedaan karakteristik antara obyek yang berpasangan dengan lambang bilangan satu dengan lambang bilangan berikutnya selalu tetap.

b. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala yang menghasilkan data dengan mutu yang paling tinggi. Perbedaan skala rasio dengan skala interval terletak pada keberadaan nilai nol(based value). Pada skala rasio, nilai nol bersifat mutlak, tidak seperti pada skala interval. Data yang dihasilkan oleh skala rasio adalah data rasio. Tidak ada pembatasan terhadap alat uji statistik yang sesuai

Referensi : Stevens. S.S 1946 On the theory of scales measurement, Science. 103
Imam ghosali. 2006. Analisis Multivariat dengan program SPSS, Cetakan IV, Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar