Selasa, 06 Januari 2015

Cara Menulis Proposal BAB II Tinjauan Pustaka

Cara Menulis Proposal BAB II Tinjauan Pustaka

Sebelum mengajukan hipotesis, peneliti wajib mengkaji teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan. Bagian tinjauan pustaka berisi : (1) Hasil-hasil penelitian sebelumnya (terdahulu) ; (2) Landasan Teoritik ; (3) Kerangka pemikiran ; (4) Hipotesis Penelitian. Banyaknya jumlah Halaman untuk BAB II Tinjauan pustaka sebanyak 15 s.d 20 lembar. (Baca : Cara menulis daftar pustaka) Adapun Susunan Sub babnya sebagai berikut :
  1. Hasil-Hasil Penelitian yang relevan (Terdahulu)

    Akan lebih baik jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan yang isinya bersumber pada temuan penelitian.
    Sumber kepustakaan sekunder, misalnya jurnal, buku-buku teks dapat dipergunakan sebagai penunjang. Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yakni 1) prinsip kemuktakhiran ( kecuali untuk penelitian historis ) dan 2) prinsip relevansi. Prinsip kemuktakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat.

  2. Landasan Teoritik
  3. Bahan – bahan kajian teoritis-pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, desertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain.

  4. Kerangka Pemikiran
  5. Kerangka pemikiran disusun berdasarkan latar belakang masalah, ditunjang oleh teori-teori yang ada dan bukti-bukti empirik dari hasil-hasil penelitian terdahulu, maupun jurnal-jurnal yang relevan dengan masalah yang diteliti, kemudian dirumuskan dalam suatu kerangka pemikiran atau kerangka konseptual. Jika memungkinkan disusun dalam suatu model yang menggambarkan keterkaitan antar variabel, sehingga dapat dirumuskan suatu hipotesis.

  6. Hipotesis
  7. Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian, maka dirumuskan hipotesis penelitian. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian yang bersifat eksploratoris (penjelasan) dan deskriptif (gambaran) tidak membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, hipotesis penelitian tidak harus ada dalam skripsi. (Baca Kelanjutan BAB III Metodologi Penelitian
    Urutan dan susunan BAB II sangat tentatif, tergantung dari kebijakan Perguruan Tinggi Bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar